Di langit Nusantara, sebuah garuda gagah terbang dengan sayap merah menyala, kepala kuning bercahaya, dan cengkeraman kuat pada pita merah putih. Di dadanya, perisai hitam bertuliskan "GRIB" menjadi simbol semangat perjuangan. Ini adalah lambang Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, organisasi kemasyarakatan (ormas) yang hadir untuk menjaga keadilan, memajukan masyarakat, dan memperkuat persatuan bangsa. Namun, sayangnya, stigma buruk terhadap ormas sering kali mewarnai pandangan masyarakat, termasuk terhadap GRIB Jaya. Padahal, GRIB Jaya adalah ormas yang sah secara undang-undang, berdiri dengan visi mulia untuk membangun Indonesia yang lebih baik bersama-sama.
GRIB Jaya lahir dari semangat untuk menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah, sebagaimana ormas seharusnya berperan. Dipimpin oleh Hercules, sosok yang kini dikenal banyak orang - pro dan kontra - setelah meninggalkan masa lalunya sebagai bagian dari dunia hitam ibu kota. Ia memulai GRIB Jaya. Saat ini, telah berkembang dengan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, fokus pada nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan partisipasi masyarakat. GRIB Jaya berupaya mengubah citra negatif ormas dengan kegiatan positif, seperti aktivitas keagamaan dan mediasi antara masyarakat dan perusahaan. “Kehadiran GRIB ini untuk mewarnai kehidupan bernegara dan berbangsa dalam sisi positif."
Namun, tak dapat dipungkiri, citra ormas sering tercoreng oleh ulah segelintir oknum. Benturan di Blora dan Bandung pada Januari 2025 sempat menjadi sorotan sempat menjadi pemicu algoritma berita tentang Ormas. Meski demikian, GRIB Jaya menunjukkan komitmennya untuk menjaga kedamaian dengan segera berdamai melalui mediasi. Ini adalah bukti bahwa GRIB Jaya bukanlah ormas yang mencari konflik, melainkan organisasi yang siap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sesuai dengan tujuan ormas yang diatur dalam Undang-Undang.
GRIB Jaya hadir untuk keadilan dan kemasyarakatan. Aktif menjadi jembatan dalam menyelesaikan konflik, seperti isu pengelolaan limbah yang kerap memicu ketegangan antara masyarakat dan perusahaan. Unjuk rasa bukanlah pilihan utama GRIB Jaya, melainkan komunikasi aktif dan mediasi. Organisasi ini juga turut mendampingi masyarakat yang membutuhkan, memperjuangkan hak-hak mereka dengan cara yang konstruktif. Bantuan hukum, agenda sosial dan lain sebagainya.
Stigma buruk terhadap ormas, termasuk GRIB Jaya, sering kali muncul karena generalisasi atas tindakan oknum. Padahal, sebagaimana diatur dalam UU Ormas, organisasi seperti GRIB Jaya memiliki tujuan mulia: meningkatkan partisipasi masyarakat, menjaga persatuan, dan melestarikan nilai-nilai budaya serta agama. GRIB Jaya adalah ormas yang sah, terdaftar secara resmi, dan beroperasi dalam koridor hukum. Mereka bukanlah kelompok yang meresahkan, melainkan mitra strategis yang siap berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih maju.
Mari kita hapuskan stigma buruk terhadap ormas, khususnya GRIB Jaya. Organisasi ini ada untuk kemasyarakatan, dan kemajuan Indonesia. Dengan semangat persatuan dan kesatuan, GRIB Jaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan, membangun Nusantara yang lebih baik. Seperti garuda yang terbang di langit Ibu Kota Nusantara (IKN), GRIB Jaya siap mengawal masa depan bangsa dengan penuh gairah, menjaga harmoni, dan memastikan bahwa setiap langkah kita adalah untuk kejayaan Indonesia. Bersama GRIB Jaya, mari kita wujudkan cita-cita luhur bangsa—persatuan, keadilan, dan kemajuan untuk semua!