Silaturahmi Penuh Keakraban Warnai Pertemuan Perdana Dua Tokoh Grib Jaya

S. Ramelan Ketua DPD Grib Jaya Propinsi Lampung (rompi) ketika silaturahmi di markas DPC Grib Jaya Ponorogo. (Foto: doc. Humas)

Ponorogo
– Suasana hangat dan akrab terasa di markas DPC Grib Jaya Ponorogo, Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Kauman, Selasa (10/6/2025).

Ketua DPD Grib Jaya Provinsi Lampung, S. Ramelan, melakukan kunjungan silaturahmi yang bukan hanya menjadi ajang pertemuan organisasi, namun juga menjadi momen berharga penuh makna kebersamaan.

Kedatangan Ramelan disambut langsung oleh Ketua DPC Grib Jaya Ponorogo, Agustino, bersama jajaran pengurus. Meski ini merupakan pertemuan perdana antara keduanya, suasana cair langsung tercipta. 

Keakraban terlihat dalam setiap obrolan dan canda yang mengalir selama kunjungan berlangsung.

“Beliau memang punya ikatan batin dengan Ponorogo. Dulu pernah nyantri di sini, dan hampir tiap tahun selalu sempatkan diri untuk ziarah atau berkunjung,” ungkap Agustino.

Ramelan sendiri mengaku kunjungannya ke Ponorogo kali ini merupakan kelanjutan dari agenda pribadinya mengunjungi pondok pesantren tempat ia pernah menimba ilmu.

Usai dari pondok, ia langsung menghubungi Agustino untuk bersilaturahmi ke markas Grib Jaya Ponorogo.

“Habis dari pondok, beliau telepon saya, katanya ingin mampir. Kita sambut dengan tangan terbuka,” lanjut Agustino.

Pertemuan tersebut tak hanya diisi dengan nostalgia dan tukar cerita, tetapi juga menjadi ruang diskusi mengenai pengembangan organisasi.

Ramelan dan Agustino saling berbagi pengalaman seputar pola kaderisasi, penguatan sinergi antarwilayah, hingga strategi pemberdayaan anggota.

“Seperti ketemu kawan lama, padahal ini pertama kali kami bersua. Banyak hal yang saya pelajari dari beliau,” ujar Agustino.

Ramelan pun menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari DPC Grib Jaya Ponorogo.

Ia berharap pertemuan ini menjadi awal dari jalinan komunikasi dan kerja sama yang lebih erat antara Grib Jaya di berbagai daerah.

“Seperti ketemu keluarga sendiri. Kita saling sharing kegiatan, dan itu ilmu yang sangat mahal,” tuturnya.

Lebih dari sekadar pertemuan antar pengurus, momen ini menunjukkan bahwa kekuatan organisasi tidak hanya dibangun lewat struktur formal, melainkan juga dari relasi emosional dan ikatan spiritual yang tumbuh melalui silaturahmi.

“Saya selalu punya alasan untuk kembali ke Ponorogo. Bukan sekadar nostalgia, tapi karena ada ikatan yang mendalam di sini,” pungkasnya. (Hms)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama